PANGKEP - - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) kabupaten Pangkep melaksanakan sosialisasi penanggulangan narkoba dan penyakit menular seksual(PMS).
Kepala Bidang(Kabid)Keluarga Berencana dan Ketahanan keluarga Sejahtera, Imanuddin menerangkan, penyuluhan ini dihadiri siswa-siswi SMA.
Baca juga:
GPPMMA Aikai Gelar Seminar Sehari
|
Melalui sosialisasi ini diharapkan, mereka dapat mengetahui dan memahami tentang kesehatan repsroduksi dan penyakit menular seksual(PMS).
"Mungkin bagi mereka, hal ini tabu untuk dibicarakan. Tapi ini perlu kita sampaikan kepada mereka sebagai remaja yang rasa ingin taunya sangat tinggi, "katanya.
Sehingga, pihaknya merasa bertanggungjawab menjaga dan mengawal remaja untuk mengetahui fungsi dan kegunaan alat reproduksi dan kesehatan akat reprduksi. Sebab, mereka akan menjadi produsen pelopor generasi unggul.
"Karena mereka nanti yang akan berkeluarga, memiliki anak. Dimana, kesehatan mereka harus dijaga sehingga mereka bisa menghasilkan keturunan yang unggul dan generasi berkualitas, "tambahnya.
Dari data yang diperoleh dari Fasilitas kesehatan, rumah sakit maupun rumah sakit dan klinik swasta menunjukkan adanya peningkatan PMS di Pangkep.
Penyakit menular dapat menular melalui hubungan seks. Remaja harus tahu, Penyakit menular seks ini sangat merugikan diri sendiri dan generasi yang akan dihasilkan nanti.
"Kami banyak kegiatan yang mengarah kepada para remaja, karena kita harapkan mereka tahu fungsi mereka sebagai remaja dan akan menjadi ayah dan ibu. Mereka harus tahu, pentingnya kesehatan reproduksi mereka, "imbuhnya.
Sosialisasi menghadirkan Kasat Narkoba AKP Irvan Arfandi sebagai pembicara.
Dikatakan Irvan, kasus narkoba di Pangkep tidak terlalu marak. Sebab, pihaknya rutin lakukan patroli.
"Selain itu Pangkep ini tidak ada semacam kluster lokasi pusat peredaran narkoba. Sehingga, kami dapat informasi perlintasan. Misalnya dari Makassar menuju daerah lain bawa narkoba, itu yang kami cegat diperjalanan, "bebernya.
Ia menyebut, sosialisasi ini sangat penting bagi remaja. Sebab, kejahatan narkoba banyak memengaruhi anak remaja.
"Mulai dari tahap coba-coba, setelah mencoba otomatis akan timbul kecanduan. Saat kecanduan itulah, akan mengakibatkan kejahatan lainnya seperti mencuri bahkan menjual diri, "katanya.
Melalui sosialisasi ini diharapkan, remaja yang hadir menjadi duta anti narkoba minimal bagi diri sendiri, lingkungan sekolah dan keluarga.( Herman Djide)